Pages

Minggu, 13 April 2008

MODERN SWIFTLET'S HOME

MODERN SWIFTLET'S HOME
RUMAH WALET MODERN
Rumah walet modern adalah sebuah rumah yang sengaja dibangun untuk WALET melalui rancangan yang disesuaikan dengan selera WALET. Sepeti penerangan yang remang-remang, suasana yang tenang dan iklim yang susuai dengan criteria sebagai berikut :
Temperature uadara ruangan 26 derajat C – 29 derajat C.
Kelembapan ruangan 75%-955
Kandungan gas di dalam rumah mencerminkan bau gua alam yang dihuni WALET. Bau ini dinamakan miasma atau miasmata yaitu polusi WALET.

TIPS MENENTUKAN RUMAH WALET
Pilih tempat dimana banyak wallet berterbangan. Lakukan pengamatan di waktu sore hari saat wallet bergerombol pulang ke rumahnya.
Rumah wallet sebaiknya dibangun di daerah ketinggian tidak melebihi 1.000 m dari permukaan laut (dpl)
Pilih daerah yang memiliki banyak pesawahan, perkebunan, perladangan, rawa-rawa dan ada kawasan hutannya.
Rumah wallet sebaiknya tidak tertutupi oleh bangunan lain dan pepohonan yang tinggi, karena hal ini menyulitkan wallet masuk ke rumahnya
Lokasi wallet di Indonesia saat ini masih didominasi oleh pulau jawa terutama daerah PANTURA (PANTAI UTARA)

TRADITIONAL SWIFTLET'S HOME

TRADITIONAL SWIFTLET'S HOME

RUMAH WALET TRADISIONAL

Rumah walet tradisional adalah rumah-rumah kuno baik yang tidak dihuni oleh manusia ataupun yang masih dihuni oleh manusia. Rumah kuno yang dihuni oleh burung ini umumnya kurang terawatt. Ventilasi dan penerangan kurang memadai, memiliki dinding tebal, berlangit-langit kayu, dan rumahnya berukuran besar. Factor yang memenuhi selera burung WALET untuk tinggal disini adalah karena kelembapan yang tinggi, cukup gelap, temperature memadai dan lingkungan yang tenang.

PRIMITIF SWIFTLET'S HOME

PRIMITIF SWIFTLET'S HOME

RUMAH WALET PRIMITIF

GUA merupakan rumah WALET primitive. Ruang gua bisa dibagi ke dalam dua bagian yaitu :

Twilight zone

Twilight zone atau mintakat senja adalah bagian gua yang mendapatkan sinar matahari atau daerah remang-remang. Suhu, kondisi penerangan, ketenangan, kelembapan menyerupai keadaan di luar gua.

Dark zona

Dark zona atau mintakat gelap adalah bagian gua yang gelap sebelah dalam mintakat senja. Kondisi di bagian ini sangat stabil.

Macam-macam gua ;

  1. Gua kapur

Gua kapur memiliki aliran atau rembesan air di dasar, di dinding dan atap gua. Burung WALET akan menempati bagian atap gua yang kering.

  1. Gua pantai

Gua pantai memiliki Kelembapan udara yang cukup tinggi. Di dalam gua ini agak terang dibandingkan gua kapur. Temperaturnya relative konstan. Namun suasana didalamnya tidak sepi dikarenakan adanya suara deburan ombak.

Akhir-akhir ini populasi burung penghuni gua ini menurun drastic dikarenakan adanya aktivitas manusia di sekitar gua, seperti penanaman di atas gua, peracunan ikan, penangkapan burung WALET, pengambilan batu kapur, pembakaran batu kapur dan peledakan batu kapur dengan dinamit.

HOME SWIFTLET

PRIMITIF HOME, TRADITIONAL HOME, MODERN HOME

RUMAH WALET

RUMAH WALET PRIMITIF, RUMAH WALET TRADISIONAL, RUMAH WALET MODERN

SEXUAL BEHAVIOR OF SWALLOW BIRD

SEXUAL BEHAVIOR

Musim ini terjadi disaat musim hujan tiba karena ketersediaan serangga sangat banyak sehingga anak mereka akan terjamin kelangsungan hidupnya. Meskipun gerombolan burung WALET tinggal di gedung yang sama namun mereka tidak akan melangsungkan perkawinan dengan saudaranya sendiri, karena kalau hal tersebut dilakukan maka kualitas telurnya akan cacat.

Perkawinan di udara

Saat perkawinan tiba burung walet biasa melakukan perkawinan di atas udara. Salah satu dari sepasang burung ini terbang di depan lawan jenisnya dan tiba-tiba menahan sayapnya membentuk sudut besar horizontal atau bahkan vertical. Burung ini akan meluncur turun ke depan sedangkan burung yang dibelakang mengejarnya. Kemudian sepasang burung ini akan terbang normal dengan posisi terbang pejantan di atas dan betina terbang agak dibawah. Kemudian burung jantan langsung hinggap di punggung WALET betina tersebut dan sepasang burung ini pun terbang meluncur turun dengan sudut kecil. Burung betina merentangkan sayapnya secara horizontal dan burung jantan merentangkan sayapnya secara vertical membentuk sudut. Sepasang burung ini akan membentangkan sayap dan ekornya selama terjadi perkawianan. Jika ketinggian terbang rendah salah satu burung ini akan sedikit mengepakan sayapnya setelah beberapa detik mereka kembali berpisah.

Perkawinan di sarang

Perkawinan ini dilakukan pada malam hari. Sang betina memanggil WALET jantan dengan suara cicitannya, setelah mendengar kode tersebut sang jantan langsung meluncur hinggap di punggung betina. Pasangan WALET ini kemudian merenggangkan sayapnya dan terjadilah perkawinan. Proses perkawinan di sarang ini akan berlangsung beberapa kali dalam semalam.

NESTING BEHAVIOR OF SWALLOW BIRD

NESTING BEHAVIOR

WALET membuat sarangnya di waktu malam, karena sepanjang pagi hingga sore hari ia mencari mangsa untuk dimakan. Pasangan WALET jantan dan betina akan silih berganti mengoleskan air liurnya pada dinding tempatnya bersarang. Setelah bentuk sarangnya telah sempurna maka sang betina akan mulai bertelur. Setiap sarang akan berisi dua telur. Burung ini akan membuat sarangnya sepanjang tahun tanpa berhenti. Sarang yang dibuat pada musim berbiak akan berbentuk kecil dan kurang sempurna biasanya sarang ini hanya untuk tempat bergantung dan beristirahat saja. Sedangkan sarang yang dibuat pada musim berbiak bulan September hingga april bentuknya akan besar, tebal, kuat dan sempurna karena lebih difungsikan sebagai tempat untuk mengeram.

Pada musim berbiak pembuatan sarang akan dimulai pada bulan September dan puncaknya pada bulan November kemudian menurun dan berakhir pada bulan april. Waktu untuk pembuatan sarang pada musim berbiak menghabiskan waktu selama 40 hari sedangkan di luar itu selama 80 hari karena produksi air liurnya menurun.

Pemungutan sarang burung pada musim berbiak akan merangsang WALET untuk segera membuat sarang lagi. Pembuatan sarang pengganti biasanya lebih cepat dari sebelumnya. Tapi pengambilan sarang pada musim ini secara rutin akan menyebabkan WALET kehilangan rasa aman, apalagi dilakukan disaat WALET sedang bertelur dan mengerami.

Setelah telur yang dihasilkan berjumlah genap (dua), pasangan ini akan silih berganti menjaga sayangnya. Telur-telur ini akan dierami selama 13-15 hari. Selama musim peneluran WALET dapat menghasilkan 2 telur sedangkan pada musim pembiakan WALET dapat menghasilkan 8 telur atau 4 pasang WALET.

Anak WALET yang menetas akan disuapi selama 45 hari. Pada siang hari induk WALET akan sering ke sarangnya untuk menyuapi. Setelah seminggu, anak WALET sudah mulai berbulu. Mula-mula muncul dari sayapnya kemudian punggung dan seterusnya di seluruh tubuh. Setelah 45 hari kemudian ia akan bisa terbang dan mencari mangsanya sendiri.

HOMING BEHAVIOR

HOMING BEHAVIOR
Pada saat WALET pulang ke rumahnya ia memiliki kebiasaan yang unik. Ia akan terbang cepat dengan arah lurus sebelum ia mendekati sarangnya. Ketika mendekati pintu masuk ia langsung berputar-putar. Kemudian ia masuk ke dalam ruangan dan kadang-kadang ia juga kembali keluar dan masuk lagi. Di dalam ruangan ia tidak langsung hinggap di sarangnya ia berputar menggunakan suaranya sebagai alat pengukur jarak (ekholokasi) ke sarangnya. hal ini berawal dari kebiasaannya dulu tinggal di gua yang besar dan gelap. Suara tersebut akan dipantulkan kembali oleh dinding rumah atau langit-langit gua sehingga walet mengenali posisinya dan dapat terbang dalam kegelapan.
Keterikatan WALET terhadap sarangnya atau tempat asalnya sangatlah kuat. Burung ini akan selalu kembali ke tempatnya selama tempatnya terasa aman dan nyaman.

FOODING BEHAVIOR

FOODING BEHAVIOR

Makanan utama burung walet adalah serangga, seperti wereng, belalang kecil, semut bersayap, laron dan kumbang kecil. Diantara jenis makan diatas wereng merupakan makanan favoritnya. WALET biasa hanya memakan serangga dewasa yang sedang terbang saja, burung ini cukup pintar dengan tidak memakan larva atau telur serangga, karena hal ini merupakan strategi WALET untuk kelestarian makanannya supaya tercukupi di kemudian hari.

Menurut penelitian Dr. Nigel langham di penang Malaysia, WALET mampu memangsa sekitar 100-1.200 jenis serangga. Di dalam perut WALET dapat terisi sekitar 13 gumpalan. Sebuah gumpalan rata-rata berbobot 0,13-1,08 g. gumpalan tersebut diantaranya :

Serangga Hymenoptera 40,8%

Serangga Ephemenoptera 26,45

Serangga Homoptera 15,4%

Diptera 7,7%

Serangga lain yang tidak teridentifikasi 9,7%

WALET memiliki jam makan yang sangat unik dan tersusun rapih. Burung ini keluar mencari makan mulai dari jam 05.00-18.00 dengan rincian waktu sebagai berikut :

05.00 – 07.00 : WALET menuju pesawahan yang terdekat ia makan serangga yang terbang di area pesawahan.

07.00 – 12.00 : ketika matahari mulai agak panas ia berpindah menuju tempat yang lebih teduh seperti daerah yang dihuni banyak pepohonan atau hutan-hutan.

12.00 -15.00 walet menuju sungai, telaga, danau, rawa-rawa atau tempat perairan lainnya. Selain mencari makanan ia juga minum.

15.00 – 18.00 walet kembali melintasi pesawahan untuk mencari mangsanya kemudian pulang ke rumahnya. Semua ini dilakukan secaea bergerombol

BEHAVIOR SWIFTLET

BEHAVIOR SWIFTLET

FOODING BEHAVIOR

HOMING BEHAVIOR

NESTING BEHAVIOR

SEXUAL BEHAVIOR


SWALLOW FAMILIY

SWIFTLET, SWALLOW, HURANDO RUSTICA, ARE DIFFERENT

SWIFTLET

SWIFT atau Swiftlet dalam bahasa Indonesia disebut burung walet sedangkan orang cina sendiri biasa menyebutnya YAN O. burung ini ada yang tinggal di gua-gua dan ada juga yang di rumah atau bangunan. Burung WALET yang tinggal di gua disebut SALANGEN sedangkan yang tinggal di rumah disebut swift atau swiftlet.

Cirri-ciri Swift

  • Memiliki kaki yang kecil dan lemah sehingga tidak kuat bertengger
  • Bisa terbang terus setiap hari
  • Memiliki sayap yang melengkung
  • Ukuran panjang bulu sayap hamper dua kali panjang bulu ekor
  • Ujung ekornya bercabang dua
  • Sarangnya terbuat dari air liur (saliva) atau bahan lain yang ditambah air liur sebagai perekat.

SWALLOW

SWALLOW dalam bahasa Indonesia biasa disebut burung layang-layang atau kapinis. Orang-orang inggris biasa menyebutnya dengan pacific swallow atau eastern swallow. Salah satu jenis burung ini yang terkenal di Indonesia adalah kapinis jawa atau burung layang-layang jawa dengan bahasa latinnya Hirundapus tahtica javanica atau Hirundo javanica.

Cirri-ciri swallow (kapinis,burung layang-layang)

  • Memiliki bulu berwarna biru kehitaman
  • Memiliki sayap yang panjang, runcing dan agak lurus
  • Memiliki kaki yang berjari tiga ke depan dan satu ke belakang. Itulah sebabnya burung ini bisa bertengger
  • Membuat sarangnya dari tanah liat

HURANDO RUSTICA

HURANDO RUSTICA dalam istilah Indonesia disebut seriti. Sedangkan orang cina menyebutnya JOK YAN Burung ini memiliki kebiasaan yang hampir sama dengan WALET yaitu sering bersarang di rumah manusia, namun sarangnya tidak dapat dimakan. Namun banyak orang memanfaatkan burung seriti ini untuk memancing datangnya burung WALET.

Cirri-ciri Hurando Rustica

  • Memiliki bulu berwarna hitam kehijauan berkilat.
  • Memiliki sayap yang panjang,lurus dan agak runcing
  • Panjang badan hingga ekor sekitar 15 cm
  • Lebih gampang bersarang di rumah manusia daripada WALET
  • Sarangnya terbuat dari rumput atau bagian tanaman yang berukuran kecil dan direkatkan dengan ludahnya

Jumat, 11 April 2008


SWALLOW

SWIFTLET, SWALLOW, HURANDO RUSTICA

MANFAAT WALET

MANFAAT WALET

Sarang burung walet dipercaya mempunyai khasiat bermacam-macam, termasuk dapat menyembuhkan beberapa penyakit pernafasan, menghalus-kan kulit, menambah kebugaran tubuh dan memperpanjang usia.

Hasil dari peternakan walet ini adalah sarangnya yang terbuat dari air liurnya (saliva). Sarang walet ini selain mempunyai harga yang tinggi, juga dapat bermanfaat bagi duni kesehatan. Sarang walet berguna untuk menyembuhkan paru-paru, panas dalam, melancarkan peredaran darah dan penambah tenaga.

Sarang Burung Walet sejak lama dikenal sebagai makanan sehat dan berkhasiat dan sampai saat ini, orang-orang Tionghoa di seluruh dunia masih mengkonsumsi sarang burung Walet yang dimasak manis sebagai makanan penutup, dimasak sebagai sup dan juga dimasak dengan cara yang lain untuk keperluan kesehatan dan penyembuhkan penyakit; seperti penyembuhan organ tubuh bagian dalam, menjaga kesehatan paru-paru dan meningkatkan kesehatan kulit tubuh. Produk sarang burung Walet secara luas telah diketahui oleh orang-orang Tionghoa diseluruh dunia sebagai produk makanan sehat.

Menurut Kong et al. (1987), sarang walet yang dapat dikonsumsi oleh manusia berasal dari sarang yang dibuat dari air liur burung walet sarang putih (collocalia fuciphaga) dan burung walet sarang hitam (collocalia maxima) yang mengandung epidermal growth factor (egf). Sampai kini, harga sarang walet putih lebih mahal daripada sarang walet hitam. Pada bulan Januari 1999, misalnya, harga sarang walet yang dihasil-kan dari goa-goa alam di Desa Suwaran, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur untuk sarang walet putih seharga Rp 10 juta/kg dan walet sarang hitam seharga Rp 1,5 juta/kg (Solihin dkk., 1999: 61). Sedangkan, harga tertinggi sarang walet putih mencapai US$ 2,500/kg (Rp 25 juta/kg).

Manfaat sarang burung walet :

  • menyembuhkan pernafasan
  • menghaluskan kulit
  • menambah kebugaran tubuh
  • menyembuhkan paru-paru
  • menyembuhkan panas dalam
  • melancarkan peredaran darah
  • penambah tenaga
  • penyembuhan organ tubuh bagian dalam

SEJARAH WALET

SEJARAH WALET

Sarang burung wallet dalam bahasa inggris biasa disebut dengan swallow birdnest. Sarang burung walet ini merupakan air liur burung Walet yang memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesehatan manusia. Wallet ini merupakan sejenis burung yang mengkonsumsi serangga yang bersifat aerial seperti nyamuk dan serangga lainnya yang biasa hidup di rumput ilalang, semak belukar, pesawahan atau bahkan di tempat-tempat got yang biasa di huni oleh serangga.

Burung ini mengkonsumsi serangga dengan cara meluncur-luncur. Burung wallet ini berwarna hitam gelap, terbangnya cepat karena memiliki ukuran tubuh yang kecil dan sayapnya yang berbentuk sabit. Burung ini memiliki Kaki yang sangat kecil begitu juga paruhnya dan jenis burung ini tidak pernah hinggap di pohon.

Burung ini biasa bersayang di gua-gua atau rumah-rumah yang cukup lembab, remang-remang sampai gelap dan menggunakan langit-langit untuk menempelkan sarang sebagai tempat beristirahat dan berbiak.

Sarang burung Walet ini sejak dahulu telah dimakan oleh raja-raja Tiongkok lama. Sejarah mengatakan bahwa sejak masa Dinasti Tang (907 AD) sampai dengan masa Dinasti Ming (1433 AD), Sarang burung Walet sejak lama telah dikenal sebagai salah satu makanan terpenting untuk kesehatan para raja-raja Tiongkok. Karena popularitasnya, sarang burung Walet menjadi komoditas perdagangan di kawasan Asia seperti layaknya sebuah emas yang berwarna putih. Beberapa ratus tahun kemudian di abad ke-16. menurut Alfons Loeman dan yusuf Leonard henuk sarang burung walet ini dikonsumsi oleh orang-orang Cina sejak tahun 700. Sedangkan, perdagangan sarang burung walet dari Asia Tenggara ke Cina telah dilakukan sejak abab ke-14, pada saat Dinasti Ming berkuasa di Negeri Cina. Maraknya perdagangan sarang burung walet tersebut berkaitan erat dengan khasiat sarang burung walet dan status sosial orang-orang yang mengonsumsinya. Sarang burung walet dipercaya mempunyai khasiat bermacam-macam, termasuk dapat menyembuhkan beberapa penyakit pernafasan, menghalus-kan kulit, menambah kebugaran tubuh dan memperpanjang usia. Walaupun semua khasiat tersebut belum dapat dibuktikan secara ilmiah, kebiasaan pemanfaatan sarang walet sebagai bahan makanan terus berlanjut hingga kini dengan jumlah konsumen dari waktu ke waktu terus meningkat.

Rabu, 09 April 2008

JENIS WALET

JENIS WALET
Burung Walet adalah burung yang dapat dikatakan kecil secara ukuran badan dan warna burung Walet adalah hitam dengan kombinasi bulu abu-abu tua atau putih pada bagian dada. Burung Walet dapat terbang ratusan kilometer dari sarangnya pada waktu matahari mulai terbit dan kembali sebelum terbenam.

Klasifikasi burung walet adalah sebagai berikut:
Superorder : Apomorphae
Order : Apodiformes
Family : Apodidae
Sub Family : Apodenae
Tribes : Collacaliini
Genera : Collacalia
Species : Collacaliafuciphaga

Ada tiga macam jenis burung Walet yang paling dikenal di Indonesia dalam keluarga Aerodramus Fuchipagus mereka adalah :

Collocallia Maximus

Collocalia Maximus hidup di alam bebas dan mereka menghasilkan sarang liur yang tebal dan keras, sarang burung Walet semacam ini berwarna hitam pekat karena mengandung banyak bulu dan kotoran. Collocalia Maximus juga dikenal dengan sebutan sarang burung Walet goa (liar) karena jenis burung Walet ini hidup di goa-goa yang berada di alam bebas.

Collocalia Esculenta

Sarang burung Walet jenis Collocalia Esculenta juga dikenal dengan nama sarang rumput, sarang burung Seriti atau kapinis. Burung Walet (burung Seriti) jenis ini dapat hidup dan berkoloni dengan mudah dengan burung Walet goa (Collocalia Maximus) atau dengan burung Walet ternakan (Collocalia Fuchipaga) karena burung Walet (burung Seriti) ini mudah menyesuaikan diri dengan keberadaan alam yang berbeda-beda. Collocalia Esculenta mengeluarkan sedikit liur dibandingkan dengan sarang burung Walet ternakan dan sarang burung Walet goa; oleh sebab itu, burung Walet (burung Seriti) jenis ini mengkombinasikan rumput kering dan/atau daun kering dengan liurnya yang terbatas untuk membuat sarang.

Collocallia Fuchipaga.

Collocalia Fuciphaga adalah jenis burung Walet yang menghasilkan sarang yang sangat mahal harganya dan paling populer untuk diperdagangkan dibandingkan dengan semua macam jenis sarang burung Walet yang ada. Sepasang Collocalia Fuciphaga atau Sarang burung Walet ternakan meghasilkan sebuah sarang putih yang dibuat melekat pada bidang yang tetap dan sarang burung jenis ini terbuat dari liur murni.

Semua burung Walet dalam keluarga Aerodramus Fuchipagus hidup bergerombol dalam sebuah coloni. Keturunan mereka tinggal dan hidup bersebelahan satu dengan yang lain mengisi tempat-tempat kosong yang letaknya tinggi seperti pada langit-langit goa atau rumah (gedung).